Share, Education and Earn

Schweinsteiger: Aku Semakin Lapar Gelar

MUENCHEN, KOMPAS.com — Bersama Bayern Muenchen, Bastian Schweinsteiger (28), sudah memenangkan 13 gelar kompetisi termasuk gelar treble di musim 2012-13, yaitu gelar Bundesliga 1, Liga Champions, dan DFB Pokal. Bagi gelandang yang akrab disapa Basti atau Schweini ini, tentu prestasi tersebut luar biasa dan memberikan pengaruh positif bagi dirinya serta untuk Bayern Muenchen dalam menghadapi kompetisi musim depan.

Kepada tabloid Jerman Bild, Schweinsteiger menceritakan pencapaian yang dialaminya musim ini, operasi yang baru rampung dijalaninya, serta pandangannya mengenai Barcelona yang di matanya masih menjadi klub terbaik dunia. Berikut wawancaranya.

Apa yang Anda rasakan saat berdiri di samping 13 trofi yang sudah Anda menangkan?

"Trofi-trofi ini terlihat sangat indah. Aku tak pernah melihat semua trofi ini dikumpulkan jadi satu, dan melihatnya sekarang membuatku menginginkan lebih banyak titel! Setelah memenangkan trofi, rasa laparku atas trofi menjadi lebih besar."

Dan masih banyak tempat di Museum Bayern untuk lebih banyak gelar, kan?

"Aku baru berusia 28, yang merupakan usia ideal untuk pesepak bola. Kini aku menantikan musim depan dengan gembira serta berharap lebih banyak trofi."

Anda menggendong trofi Liga Champions sambil mengenakan sepatu khusus seusai menjalani operasi. Sudah berapa lama Anda mengalami gangguan di lutut?

"Sejak Februari, cederanya terjadi saat bermain di kandang Mainz (2 Februari 2013), dan akhirnya aku tak jadi membela tim nasional melawan Perancis. Setelah itu aku agak sulit menemukan ritme untuk berlatih dan bertanding dari hari Rabu hingga Sabtu. Aku tak tahan lagi dengan rasa sakitnya dan akhirnya memutuskan menjalani operasi."

Bagaimana Anda bertahan selama ini?

"Dengan suntikan dan obat. Aku sudah tahu sejak bulan Maret bahwa aku harus dioperasi, namun aku tak mau melakukannya saat musim belum selesai."

Gelar treble adalah prestasi bersejarah yang bahkan tak bisa dicapai oleh Beckenbauer, Mueller, dan Maier. Apa sekarang era baru Bayern untuk memperoleh trofi?

"Aku tak tahu. Beberapa pemain hebat juga disebut memiliki era besar meski tak memenangkan treble. Di masa jaya, mereka juga disebut sebagai pemain terbaik Eropa."

Sekarang pun Anda disebut demikian.

"Aku punya pendapat berbeda. Menurutku Barcelona tetap nomor satu di Eropa."

Kenapa?

"Karena mereka sangat konsisten di pentas Eropa selama enam tahun ini. Anda tak bisa memenangkan gelar Eropa lalu langsung menyatakan diri sebagai yang terbaik."

Apa Barcelona tetap menjadi teladan bagi Bayern?

"Dalam hal konsistensi, ya. Tapi, di Muenchen juga kami memiliki cara sendiri untuk menunjukkan identitas kami sebagai klub, seperti Barcelona memiliki cara mereka. Kami harus terus menunjukkan ciri khas Mia-San-Mia (kami adalah kami), dan Barcelona akan terus menunjukkan slogan mes que en club (lebih dari sekadar klub) yang mereka punya. Di masa depan akan ada duel besar antara kedua klub."

Di semifinal Liga Champions, Bayern sudah menghancurkan Barcelona 4-0 di leg pertama dan 3-0 di leg kedua. Apakah pertandingan itu sudah menunjukkan sepak bola yang sempurna?

"Bisa dibilang begitu. Dalam pertandingan leg pertama di kandang, kami menunjukkan kesempurnaan dalam hal taktik. Kami telah melakukan perkembangan positif."

Seberapa besar pengaruh Jupp Heynckes dalam perkembangan tersebut?

"Ia adalah sosok terpenting! Jupp Heynckes telah berhasil menyatukan kami sebagai satu tim. Sekarang semua melakukan serangan dan bertahan bersama-sama. Kunci keberhasilan kami adalah karena hampir semua pemain menyerang juga ikut bertahan. Aku selalu mencoba mereka memotivasi mereka."

Bagaimana?

"Aku sering mengatakan pada Arjen (Robben) dan Franck (Ribery), 'Saat kalian memenangkan bola, kalian akan mendapat aplaus penonton.' Lihat saja apa yang terjadi pada Philipp (Lahm). Ia mendapat tepuk tangan karena memenangkan duel dengan lawan, karena semua orang menantikannya."

Tapi Anda juga sering mendapat kritikan

"Aku harus menerimanya. Tapi, aku berusaha tak mengambil hati setiap kritik. Aku selalu mencoba berkonsentrasi pada dua pertanyaan: bagaimana caranya aku membuat tim ini menjadi lebih baik? Bagaimana caranya kami memenangkan gelar penting?"

Dan kalian berhasil.

"Memang sudah waktunya kami memenangkan Liga Champions. Dengan sejarah dan prestasi kami, kami layak mendapatkannya. Hanya sekali aku merasakan gentar di musim ini."

Kapan?

"Di lima menit terakhir leg kedua babak 16 besar melawan Arsenal. Kami tertinggal 0-2 dan aku takut kami tersingkir dan tak bisa mewujudkan impian kami. Selain itu aku tak merasakan takut."

Bahkan di 30 menit terakhir saat melawan Dortmund di final Anda tak merasa takut?

"Saat itu pun tidak. Bahkan tidak juga saat Dortmund bermain sangat baik di 30 menit pertama. Tapi kami tahu bahwa mereka melakukan sangat banyak tekanan di menit-menit awal. Selain itu aku sudah tahu bahwa kami sangat siap."

Tidak juga merasa takut meski ada trauma saat gagal penalti di final tahun lalu melawan Chelsea?

"Aku masih ingat semua wajah sedih di ruang ganti kala itu. Hal itu merupakan perasaan khusus tersendiri. Setelah final tahun lalu kami sudah memiliki semangat tim yang membawa keuntungan musim ini, serta akan menguntungkan untuk tahun-tahun ke depan."

Maksudnya?

"Kami saling mengenal dengan lebih baik. Ada mekanisme yang terbangun di tim maupun secara individual. Mirip seperti Barcelona yang harmonis di segala aspek. Hal demikian akan terlihat di Bayern selama jangka waktu yang lama."

Anda gagal penalti melawan Chelsea. Sempatkah Anda mengutuki kegagalan itu?

"Ya, tepatnya saat melihat rekan-rekanku di ruang ganti. Juga saat melihat betapa sedih dan tersudutnya Uli Hoeness di tribun. Momen-momen itu sempat terbayang di Wembley."

Apa itu juga alasannya Anda membiarkan Hoeness segera mengangkat trofi Liga Champions dan DFB Pokal?

"Ya, aku ingin dia menggenggam trofi-trofi tersebut. Tindakanku tak ada hubungannya dengan kasus pajak yang dialami Hoeness. Ini soal sosoknya sebagai seorang manusia, manajer dan presiden untuk Bayern Muenchen."

Saat penganugerahan medali, Anda mengecup pipi Angela Merkel

"Sampai sekarang aku selalu melakukannya (tertawa). Aku yakin dia senang melihatku. Aku pun senang melihatnya lagi. Tapi aku lebih suka menyebut gesturku ke Merkel sebagai pelukan hangat."

Apa yang Anda bicarakan dengan Merkel?

"Aku tak suka membeberkan isi pembicaraan dengan orang lain. Yang jelas ia mengucapkan selamat."

Ucapan selamat dari siapa yang paling mengejutkan Anda?

"Usain Bolt mengirimkanku SMS, begitu juga Frank Lampard. Lampard mengucapkan selamat dan mengatakan aku layak mendapatkannya. Bagiku itu sangat hebat! Aku juga mengucapkan selamat kepadanya setelah final tahun lalu. Walau saat itu terasa sulit buatku, tapi Lampard layak mendapat gelar juara."

Seberapa besar pengaruh kemenangan di Liga Champions untuk kepercayaan diri Anda?

"Pengaruhnya untuk kepercayaan diriku sangat besar. Kami akan menghadapi musim baru dengan penuh rasa positif, dan akan kedatangan pelatih kelas dunia. Aku sangat antusias. Namun bersama Pep Guardiola kami akan memulai dari awal."

soure : Kompas Bola

Related Articles

Post Footer automatically generated by Add Post Footer Plugin for wordpress.

Print Friendly, PDF & Email


Terima kasih telah berkunjung ke sini, saya sangat menghargai apabila anda meninggalkan komentar atau follow twitter saya @dewazildjian

No comments yet... Be the first to leave a reply!

Leave a Comment

 

— required *

— required *